Konsep Penjadwalan pada Sistem Operasi
Schedulling atau penjadwalan yaitu :
Merupakan pengaturan penggunaan waktu prosesor bagi sejumlah proses yang saling berkompetisi untuk menggunakan source prosesor tersebut
3 Konsep Penjadwalan Proses yaitu :
Antrian
Dalam satu waktu memungkinkan banyak proses yang terbentuk secara serentak, maka dibuatlah antrian dalam menggunakan resource prosesor. Hanya 1 proses yang sedang running, sedangkan yang lain dalam keadaan ready.
Prioritas
Proses dengan prioritas yang lebih tinggi akan didahulukan, sehingga prosesor menyelesaikan proses tersebut terlebih dahulu, baru kemudian proses selanjutnya dengan prioritas yang tinggi dieksekusi.
Preempsi
Sama dengan prioritas, tetapi pada preempsi jika ada proses yang mendapatkan preempsi maka preemsi akan menghentikan kerja prosesor dan mengeluarkan pekerjaan di dalam prosesor itu, sehingga proses berpreempsi dapat dilayani prosesor. Dan setelah proses berpreempsi selesai dieksekusi, prosesor akan mengeksekusi sisa proses yang dikeluarkan sebelumnya oleh prosessor.
Perbedaan Long, Medium dan Short Term Scheduler
Long term scheduler
Menyeleksi proses-proses mana yang harus dimasukan ke dalam ready queue dan membawanya ke memori untuk dieksekusi. Long term scheduler mengeksekusi lebih jarang, dibutuhkan beberapa menit untuk pembuatan proses baru dalam sistem. Long term scheduler mengontrol jumlah proses dalam memori (degree of multiprogramming). Jika degree of multiprogramming stabil maka tingkat rata-rata penciptaan proses baru harus sama dengan tingkat rata-rata proses yang meninggalkan sistem.
Medium term scheduler
Penjadwalan ini akan menguntungkan untuk memindahkan proses dari memori maka jumlah proses dalam memori akan berkurang skema Medium term scheduler disebut swapping. swapping diperlukan untuk meningkatkan mutu penggabungan proses karena terjadi perubahan dalam kebutuhan memori yang mengakibatkan memori harus dibebaskan.
Swapping ini biasa kita jumpai pada saat menginstal sistem operasi linux. Pada saat proses instalasi sistem linux mengharuskan kita untuk membuat 2 partisi; 1. partisi root yang berfungsi sebagai tempat menyimpan file-file linux , 2. swap yang berfungsi membantu klinerja memori (RAM). makanya sistem operasi linux terkenal cepat dan handal.
Short term scheduler (CPU Scheduler)
Menentukan proses mana yang selanjutnya akan dieksekusi dan mengalokasikan CPU untuk proses tersebut, dimana pemilihan proses barunya dialokasikan sesering mungkin. Shortterm scheduler lebih sering dipanggil (hanya dalam waktui milidetik) karena durasi yang pendek antara eksekusi, shortterm scheduler harus sangat cepat.
Parameter – Parameter Penjadwalan Proses
Selection function
Cara yang digunakan untuk memilih satu diantara sejumlah proses yang akan dieksekusi selanjutnya
Pemilihan dapat didasarkan pada :
- Prioritas proses
- Urutan kedatangan proses
- Karakteristik eksekusi proses :
- Lama waktu yang telah digunakan untuk menunggu
- Lama waktu ayng telah digunakan dalam eksekusi
- Total waktu yang diperlukan oleh proses
Decision mode:
Digunakan untuk menentukan kapan selection function diajalankan
Nonpreemptive (tidak dapat disela)
Jika suatu proses berada pada status running, maka akan tetap berada pada status running, hingga :
- Telah selesai
- Terblok oleh dirinya sendiri (menunggu layanan I/O)
Preemptive
Proses yang sedang running dapat disela, dan dimasukan pada status ready.
Preemp dapat disebabkan oleh :
- Terjadi interrupt dari proses lain
- Terjadi interrupt dari clock interrupt
Service time
Merupakan waktu prosesor yang digunakan oleh suatu proses dalam satu siklus proses (sejak proses dieksekusi hingga selesai)
Turnaround Time (TAT)
Merupakan total waktu suatu proses berada di dalam sistem
= resindence time
= waktu tunggu + waktu ekeskusi
= finish time – arrival time
Normalized Turnaround Time (NTAT)
Perbandingan antara turnarround time dengan service time (Tr/Ts)
Konsep Penjadwalan Berdasarkan Prioritas
Setiap proses diberi nomor prioritas yang nilainya dapat sama atau berbeda
- Scheduler selalu memilih proses yang mempunyai prioritas paling tinggi
- Digunakan beberapa antrian untuk menangani antrian proses dengan prioritas berbeda-beda
- Proses dalam antrian dengan prioritas lebih rendah baru akan dieksekusi jika semua proses dalam antrian yang lebih tinggi telah dieksekusi
Nomor prioritas
Menggunakan konsep UNIX, dimana semakin tinggi angka prioritas, maka prioritasnya semakin rendah. Sehingga, nomor prioritas 0 merupakan prioritas tertinggi.
Kelemahan penjadwalan prioritas
Proses dengan prioritas rendah dapat mengalami startvation, karena tidak pernah mendapat kesempatan untuk menggunakan resource CPU.
Referensi :
Stallings,William. 2009. Operating System: Internal and Design Principles.
6th edition. Prentice Hall
http://2009143-galihsterisma.blogspot.com/2011/11/perbedaan-long-tem-short-term-dan.html
Recent Comments